Kelima PUPR saat meninjau perumahan menemui sejumlah fasilitas sanitasi yang buruk di pemukiman pekerja, atap plafon yang rusak dan jebol, atap rumah yang bocor saat hujan bahkan ditambal menggunakan gabus, dinding bangunan yang sudah terbelah dan retak bahkan lebih dari 2 cm retakannya, instalasi listrik yang awut awutan tidak beraturan yang bisa berdampak mudah terjadi korsleting apabila tidak diperhatikan dengan baik, fasilitas air bersih yang tidak layak, dimana menurut pengakuan pihak perusahaan air diangkut dan dimobilisasi menggunakan truk tangki namun tidak demikian yang ditemui di lapangan. 

Beberapa tim masih melakukan pengecekan di lapangan dan masih menunggu prosesnya yakni Dinas Perkebunan dalam HGU, Dinas DLH dalam pengolahan limbah maupun Daerah Aliran Sungai (DAS), serta beberapa tim lainnya.  

Untuk diketahui, FSBSI memiliki 16 tuntutan di antaranya, Pertama peraturan perusahaan dan perjanjian kerjasama, kedua penyediaan mobil ambulance perusahaan karena sampai sekarang belum juga tersedia, ketiga setiap gajian tiap bulan agar diberikan slip gaji, keempat memberikan rapelan gaji, kelima tentang bus anak sekolah yang tidak layak supaya diganti dengan bus yang tertutup.